Pola Komunikasi Penyanyi Dangdut, Konflik, dan Resolusi Penyelesaiannya (Studi pada Penyanyi Dangdut di Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo)

Sajidah Muhabbatillah, Tri Gunawan

Abstract


Being a dangdut singer is not an easy profession. There are still many negative assumptions from the community towards this profession. Even so, there are still many women who become dangdut singers, although often criticized. As happened in the village of Banjarsawah, Tegalsiwalan District, Probolinggo Regency. This study seeks to describe the communication carried out by dangdut singers and the audience so that they are liked a lot, the conflicts experienced by dangdut singers, and the treatment of conflicts and communication efforts in the resolution process. This study uses descriptive qualitative method. The results showed that the dangdut singer tried to establish good communication with the audience by always greeting and asking the songs you want to listen to. Conflicts often occur between dangdut singers and with their neighborhoods. The settlement process is done by ignoring the negative assumptions given by the community, improving communication, and avoiding the community that is acting badtowards them.

 Keywordi: communication. conflict, dangsdut singer, resolution

Abstrak

Menjadi penyanyi dangdut bukanlah profesi yang mudah. Masih banyak anggapan negatif dari masyarakat terhadap profesi ini. Meskipun begitu, masih banyak perempuan yang menjadi penyanyi dangdut walaupun seringkali mendapat kecaman. Seperti yang terjadi di Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan komunikasi yang dilakukan penyanyi dangdut dengan penonton agar banyak disukai, konflik yang dialami oleh penyanyi dangdut, dan perlakuan konflik serta upaya komunikasi dalam proses resolusinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyanyi dangdut berusaha untuk menjalin komunikasi yang baik dengan penonton dengan cara selalu menyapa dan menanyakan lagu yang ingin didengarkan. Konflik sering terjadi baik antar penyanyi dangdut maupun dengan lingkungan tempat tinggal mereka. Proses penyelesaian yang dilakukan adalah dengan jalan mengabaikan anggapan negatif yang diberikan masyarakat, memperbaiki komunikasi, dan menghindari masyarakat yang berlaku buruk terhadap mereka.

Kata Kunci: Komunikasi, Konflik, Penyanyi Dangdut, Resolusi

 


Full Text:

PDF

References


Besari, A. N. (2016). Konsep Diri Penyanyi Dangdut Lokal Perempuan. Semarang: Universitas Diponegoro.

Fitriya, A., & Dwiningtyas, H. (2017). Hubungan Kuasa Komunikasi Panggung Penyanyi Dangdut. 6(1). https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/19034/18092

Haryono, S. (2002). Dangdut dan Eksploitasi Seks Perempuan.3(2). https://doi.org/10.15294/harmonia.v3i2.688

Hidayaningrum, V.(2017). Biduan Dangdut Koplo: Kajian Relasi Kuasa dan Seksualitas Penyanyi Dangdut di Bandar Lampung [Skripsi, Universitas Lampung]. http://digilib.unila.ac.id/28755/

Ilyas. (2016). Pendidikan Karakter Melalui Homeshooling.2(1). https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne

Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatf. Bandung: RemajaRosdaKarya.

Raditya, M. H. B. (2017). Dangdut Koplo: Memahami Perkembangan Hingga Pelarangan. 1(1). https://jsbn.ub.ac.id/index.php/sbn/article/download/2/2

Setiawan, A. R. (2019). Tak Melayang Dipuji, TakTumbang Dicaci: Kajian Biografi Oza Kioza. 1(1). https://jsbn.ub.ac.id/index.php/sbn/article/viewFile/2/2

Sulistyaningtyas, U. N., & Suharto. (2017). Model Kemasan Bentuk Penyajian Musik Dangdut Klasik Pada Grup Musik Rhomantika, Mijen, Semarang.6(2). https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm/article/view/16124/9840

Wirawan. (2010). Konflikdan Manajemen Konflik: Teori. Aplikasi, dan Penelitian. Jakarta: Salemba Humanika.




DOI: https://doi.org/10.32487/jshp.v4i1.805

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Web
Analytics Visitor Stats

JSHP: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License