Pengaruh Dimensi Budaya Terhadap Tingkat Penerimaan Masyarakat Pada Layanan E-filling: Analisis Technology Acceptance Model (TAM)
Abstract
Keunggulan teknologi saat ini banyak dimanfaatkan oleh organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kemudahan serta efektifitas pelayanan, tak terkecuali layanan di pemerintahan saat ini yang mengharuskan menggunakan layanan berbasis elektronik. Hal tersebut memicu banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor pendukung kesuksesan implementasi layanan elektronik. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengidentifikasi faktor tingkat penerimaan aplikasi e-filling sehingga dapat diketahui hal apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat implementasi aplikasi ini ke masyarakat. Meskipun telah banyak studi yang membuktikan bahwa budaya berpengaruh terhadap tingkat penerimaan sebuah teknologi, namun sedikit yang mendiskusikan aspek budaya ini untuk dideskripsikan lebih lanjut, sehingga memiliki kontribusi yang lebih detail dan jelas untuk diimplementasikan. E-filling adalah salah satu layanan berbasis teknologi informasi yang dimiliki Direktorat Jendral Pajak yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat melaporkan pajak tahunan rutin, namun permasalahan yang ada masih banyak masyarakat yang belum melaksanakan kewajiban tersebut. Studi ini menggunakan SEM untuk mengembangkan model struktural untuk membentuk niat masyarakat yang melibatkan power distance, uncertainty avoidance, individualism, masculinity dan long term orientation. Data dikumpulkan secara acak melalui kuesioner online dari 78 pengguna aplikasi di Kota Balikpapan. Hasil studi mengungkapkan bahwa power distance memiliki pengrauh signifikan terhadap penerimaan teknologi melalui variabel perceived ease of use.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.32487/jst.v7i2.1180
Refbacks
Copyright (c) 2021 JST (Jurnal Sains Terapan)
View My Stats