Analisis Kebutuhan Lubang Resapan Biopori Pada Daerah Rawan Banjir Di Kelurahan Batu Ampar
Abstract
Salah satu wilayah rawan banjir yang ada di Kota Balikpapan adalah daerah Kelurahan Batu Ampar. Masalah yang dapat ditimbulkan oleh banjir sangat merugikan masyarakat, oleh karena itu perlu solusi agar banjir yang terjadi khususnya di daerah Kelurahan Batu Ampar dapat teratasi. Salah satu metode untuk mengurangi potensi banjir adalah dengan pembuatan lubang resapan biopori (LRB). LRB dapat digunakan untuk meningkatkan infiltrasi air pada tanah dengan cara pembuatan lubang resapan. Metode yang dilakukan untuk menentukan jumlah kebutuhan LRB pada Kelurahan Batu Ampar yaitu observasional kuantitatif. Terdapat tiga lokasi yang menjadi daerah rawan banjir pada Kelurahan Batu Ampar. Pada ketiga lokasi dilakukan perhitungan laju infiltrasi pada lubang resapan biopori menggunakan alat double ring infiltometer dan didapatkan laju infiltasi lokasi 1 adalah 0,108 m3/jam, laju infiltasi pada lokasi 2 adalah 0,087 m3/jam, dan laju infiltrasi pada lokasi 3 adalah 0,105 m3/jam. Pada ketiga lokasi pengamatan ditentungan juga debit air limpasan menggunakan periode ulang hujan 2 tahunan didapatkan debit limpasan pada lokasi 1 adalah 263 m3/hari, debit limpasan lokasi 2 adalah 933 m3/hari, dan debit limpasan lokasi 3 adalah 46 m3/hari. Berdasarkan luas wilayah, laju infiltasi, dan debit limpasan didapatkan keperluan jumlah lubang resapan biopori pada Kelurahan Batu Ampar pada lokasi 1 adalah 2.442 buah, lokasi 2 adalah 10.635 buah, dan lokasi 3 adalah 47 buah.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.32487/jst.v9i1.1715
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 JST (Jurnal Sains Terapan)
View My Stats