Estimasi Koefisien Transfer Oksigen (KLa) Pada Metode Aerasi Fine Bubble Diffuser. Studi Kasus : Pengolahan Air Lindi TPA Manggar Kota Balikpapan
Abstract
Leachate is a liquid from the decomposition of waste material in landfills. Leachate can be dangerous if it flows into the ground, consequently making pollution on soil and groundwater. Due to its harmful to the environment, therefore treatment of the leachate is needed. The increase in dissolved oxygen is one of the aerobic treatment processes needed for leachate. In this study, the method of increasing dissolved oxygen (DO) uses a fine bubble diffuser. According to the problem, the purpose of this study is to determine the effect of using a fine bubble diffuser in leachate water treatment by calculating the amount of DO and the oxygen transfer coefficient (KLa) that occurs. In this study, using variations of diameter nozzle diffuser 1.5 mm, 2 mm and 3 mm. The results from this study are the DO concentration to increase based on aeration time. DO concentration with maximum aeration time of 20 minutes at nozzle diameter 1,5 mm, 2 mm, 3 mm, respectively are 1.4 mg/l; 0.7 mg/l; 0.8 mg/l. The results of KLa at nozzle diameter 1.5 mm, 2 mm, 3 mm sequentially are 0.65 / hour; 0.34 / hour; 0.34 / hour. These results indicate that the KLa value decreased. In conclusion, decreased KLa indicates that the oxygen condition in leachate approaches saturated conditions or in other words that the DO concentration is relatively increased with time during aeration.
Keywords: Aeration, Dissolved Oxygen, Fine Bubble Diffuser, Oxygen Transfer Coefficient
ABSTRAK
Air lindi merupakan cairan hasil dekomposisi material sampah yang ada di landfill. Air lindi dapat menjadi berbahaya jika meresap ke dalam tanah sehingga menyebabkan pencemaran tanah dan air tanah. Dikarenakan sifatnya yang berbahaya bagi lingkungan maka diperlukan pengolahan terhadap air lindi tersebut. Peningkatan oksigen terlarut merupakan salah satu proses pengolahan aerobik yang diperlukan bagi air lindi. Pada penelitian ini metode peningkatan oksigen terlarut (DO) menggunakan fine bubble diffuser sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh penggunaan fine bubble diffuser dalam pengolahan air lindi dengan menghitung jumlah DO dan koefisien transfer oksigen (KLa) yang terjadi. Dalam penelitian ini menggunakan variasi lubang/nozzle diffuser yaitu 1,5 mm, 2 mm dan 3 mm untuk mengolah air lindi TPA Manggar Kota Balikpapan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah secara keseluruhan konsentrasi DO semakin meningkat berdasarkan waktu aerasi, sementara konsentrasi maksimum DO dengan waktu aerasi 20 menit pada diameter nozzle 1,5 mm adalah 1,4 mg/, diameter nozzle 2 mm adalah 0,7 mg/l dan diameter nozzle 3 mm adalah 0,8 mg/l. Adapun hasil KLa pada 1,5 mm adalah 0,65/jam; 2 mm adalah 0,34/jam; 3 mm 0,34/jam. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai KLa mengalami penurunan. KLa yang semakin menurun meindikasikan bahwa kondisi oksigen dalam air lindi mendekati kodisi jenuh atau dengan kata lain bahwa konsentrasi DO relatif meningkat terhadap waktu pada saat aerasi.
Kata Kunci : Aerasi, Oksigen Terlarut, Fine Bubble Diffuser, Koefisien Transfer Oksigen
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
E. Damanhuri, Diktat Pengelolaan Sampah. Teknik Lingkungan. Bandung: Institut Teknologi Bandung (ITB), 2010.
Haryanto, Edi dan Irene Arum AS, Retno S. 2005. “Pengaruh Bentuk Difusser Terhadap Transfer Oksigen”. Jurnal Rekayasa Perencanaan, Vol.2, No.1. 2005.
N. Awaluddin, “Teknologi Pengolahan Air Tanah Sebagai Sumber Air Minum Pada Skala Rumah Tangga,” in Seminar Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi UII 2007, 2007.
R. Fauzi, Firstselanisa, F. Surya. 2013. “Praktikum Pengolahan Limbah”. Politeknik Negeri Bandung: Bandung.
A. Masduqi, dan A. Slamet. Satuan Operasi Untuk Pengolahan Air. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2002.
S. Abuzar, Y. Putra, R. Emargi, “Koefisien Transfer Gas pada Proses Aerasi Menggunakan Tray Aerator Bertingkat 5(Lima)”. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND, Vol.9, No.2, pp.155-163. 2012
J. Navisa, T. Sravya, M. Swetha, M. Venkatesan. “Effect of Bubble Size on Aeration Process”. Asian Journal of Scientific Research, Vol. 7, No. 4, pp. 482-487. 2014.
F. Rosariawari. “Pengaruh Polutan Organik Terhadap Koefisien Perpindahan Massa Volumetrik Oksigen – Air Pada Kolom Gelembung”. Jurnal Rekayasa Perencanaan, Vol.1, No.2, 2005.
L.D. Bennefield, C.W. Randall, Biological Process Design for Wastewater Treatment. Australia: Charlottesville, Va. :Teleprint Publishing, 1985.
C.D. De Moyer, L.E. Schierholz. J.S. Gulliver, S.C.. Wilhelms.. “Impact of bubble and free surface oxygen transfer on diffused aeration systems”. Water Research, 37, pp.1890-1904. 2002
DOI: https://doi.org/10.32487/jst.v5i2.662
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 JST (Jurnal Sains Terapan)
View My Stats