KARAKTERISTIK BRIKET LIMBAH KULIT PISANG PEREKAT TEPUNG TAPIOKA

Aryati Muhaymin Marali, Ali Abrar, Yasmin Zulfati Yusrina, Arwin Arwin, Herdian Dwimas

Abstract


Kulit pisang merupakan limbah rumah tangga yang sangat banyak di hasilkan, selain limbah rumah tangga limbah kulit pisang mudah ditemui di kedai gorengan yang ada di kota Balikpapan. Limbah kulit pisang dapat digolongkan sebagai limbah biomassa, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dibuat menjadi bahan baku briket. Limbah kulit pisang yang digunakan yaitu jenis kulit pisang kepok. Proses pembuatan briket dimulai dengan pembuatan bioarang limbah kulit pisang, limbah kulit pisang melalui proses pembakaran menggunakan tungku hingga berubah menjadi bioarang. Limbah kulit pisang yang telah berubah menjadi arang kemudian dihaluskan menjadi serbuk dengan melakukan penyaringan menggunakan mesh 50 dan mesh 80. Setelah dilakukan penghalusan bioarang kemudian dilakukan pencampuran dengan menggunakan perekat tepung tapioka. Variasi dari perekat tepung tapioka yaitu 5% dan 15%. Briket yang telah jadi akan dilakukan pengujian di laboraturium untuk mengetahui kadar kalori, kadar abu, dan kadar air. Hasil penelitian briket terbaik yaitu dengan mesh 50 dan prosentase perekat 15%, yaitu dengan kadar nilai kalori sebesar 5216,48 kal/g, kadar abu sebesar8,42%, kadar air sebesar 7,9%. Dapat disimpulkan briket dengan bahan baku limbah kulit pisang dapat dijadikan sebagai energi terbarukan dengan terus melakukan perbaikan dari komposisi bahan baku briket.

Kata kunci: Briket, limbah kulit pisang, nilai kalor, kadar abu, kadar air

 

ABSTRACT

Banana peels are a household waste that is produced a lot, apart from household waste, banana peel waste is easily found in fried food shops in the city of Balikpapan. Banana peel waste can be classified as biomass waste, so it can be used to make raw materials for briquettes. The banana peel waste used is the Kepok banana peel type. The process of making briquettes begins with making biochar from banana peel waste. The banana peel waste goes through a burning process using a furnace until it turns into charcoal. The banana peel waste that has been turned into charcoal is then ground into powder by filtering using mesh 50 and mesh 80. After grinding the biochar, it is then mixed using tapioca flour adhesive. Variations in tapioca flour adhesive are 5% and 15%. The finished briquettes will be tested in the laboratory to determine the calorie, ash, and water content. The best briquette research results were with a variety of mesh of 50 and an adhesive percentage of 15%, namely with a calorific value of 5216.48 cal/g, ash content of 8.42%, and water content of 7.9%. It can be concluded that briquettes made from banana peel waste as raw material can be used as renewable energy by continuing to improve the composition of the briquette raw material.

Keywords: Briquettes, banana peel, calorie value, ash content, water content


Full Text:

PDF

References


G. O. Donuata, F. K. Y. Serangmo, And I. Gauru, “Pembuatan Bioetanol Skala Laboratorium Sebagai Bahan Bakar Alternatif Untuk Pengembangan Energi Terbarukan Dari Bahan Baku Serbuk Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Formatypica),” 2019.

R. Bagas and J. Soedharto, Prosiding SNST ke-4 Tahun, no. 2. 2013. [Online]. Available: http://www.batan.go.id

M. Masthura, “Analisis Fisis dan Laju Pembakaran Briket Bioarang Dari Bahan Pelepah Pisang,” Elkawnie, vol. 5, no. 1, p. 58, Jun. 2019, doi: 10.22373/ekw.v5i1.3621.

N. Sri Wahyuni Nasir, “Pemanfaatan Arang Aktif Kulit Pisang Kepok (Musa Normalis) Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Angka Peroksida Dan Asam Lemak Bebas Minyak Goreng Bekas,” Online J. Nat. Sci., vol. 3, no. 1, pp. 18–30.

L. Sulistyaningkarti and B. Utami, “Pembuatan Briket Arang Dari Limbah Organik Tongkol Jagung Dengan Menggunakan Variasi Jenis Dan Persentase Perekat,” JKPK (Jurnal Kim. dan Pendidik. Kim., vol. 2, no. 1, p. 43, 2017.

E. Kurniawan, N. Nurma, and J. Jalaluddin, “Pemanfaatan Abu Tanda Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dalam Pembuatan Briket,” J. Teknol. Kim. Unimal, vol. 9, no. 1, p. 32, 2020, doi: 10.29103/jtku.v9i1.3034.

R. Nurainy, S. Sumiyati, and E. Sutrisno, “Pemanfaatan Ampas Bioetanol Dari Kulit Pisang (Musa Sapientum) Sebagai Briket,” J. Tek. Lingkung., vol. 2, no. 2, pp. 1–8, 2013, [Online]. Available: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/tlingkungan/article/view/2730


Refbacks

  • There are currently no refbacks.