PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA BALIKPAPAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMBUATAN CAKE DAN COOKIES DALAM RANGKA MELATIH KEMANDIRIAN DAN MEMBANGKITKAN JIWA WIRAUSAHA

Farida Farida, Henry Winnarko, Abdul Gafur, Ranti Rustika, Nur Vita Opu

Abstract


Penyandang disabilitas merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki keterbatasan fisi ataupun mental, mereka juga memiliki hak yang sama di masyarakat, namun pada kenyataannya sering terjadi kesenjangan terutama pada hak pendidikan dan mencari pekerjaan yang mana masih terbatasnya kesiapan untuk menerima penyandang disabilitas dikarena membutuhkan peralatan dan perlengkapan yang memadai sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas kota Balikpapan telah mempunyai payung hukum yang terhimpun dalam Perkumpulan Penyandang disabilatas Indonesia kota Balikpapan merupakan perkumpulan bagi penyandang disabilitas yang memiliki ijin resmi, saat ini telah terdaftar sebanyak 300 orang yang terdiri dari penyandang kaki, penyandang tangan, penyandang mata, dan penyandang bisu tuli. Para penyandang disabilitas telah mendapatkan beberapa pelatihan seperti pelatihan menjahit, membatik, penanaman hiroponik daun selada, namun dari pelatihan yang telah diikuti tidak semua penyandang disabilitas mempunyai kemampuan dan minat di bidang tersebut. Untuk memberikan kesetaraan pengetahuan dan keterampilan bagi penyandang disabilitas di kota Balikpapan yang tidak mimiliki minat pada pe;etihan sebelimnya maka   diberikan pengetahuan dan keterampilan pada bidang kuliner yang disesuaikan dengan kondisi mereka. Pemberian pengetahuan dan keterampilan pembuatan cake dan cookies dapat diterima dan diikuti dengan penuh semangat  oleh para penyandang disabilitas kota Balikpapan dengan menggunakan potensi lokal yang ada di kota Balikpapan yaitu buah nanas yang diaplikasikan pada pembuatan cake nastar dan Taiwanesee cookies. Untuk memastikan kualitas produk pasca pelatihan dilakukan pendampingan dan pembimbingan yang dilaksanakan di sekretariat penyandang disabilitas kota Balikpapan dengan meberikan bahan baku dan peralatan untuk melaksnakan produksi. Dengan diberikannya pengetahuan dan keterampilan pembuatan cake dan cookies, para penyandang disabilitas dapat diberdayakan dan dapat berkontribusi di masyarakat dengan berwirausaha dan menjadi bagian dari pelaku UMKM untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan beberapa orang yang telah memulai usaha dengan minitipkan produk mereka walaupun masih lingkup toko kecil.

Kata kunci: disabilitas, kemampuan, wirausaha.

 

ABSTRACT

People with disabilities are part of society who have physical or mental limitations, they also have the same rights in society, but in reality there are often gaps, especially in the right to education and looking for work, where there is still limited readiness to accept people with disabilities because they require equipment and supplies. adequate to suit the needs of persons with disabilities. Disabled people in the city of Balikpapan have a legal umbrella which is gathered in the Indonesian Association of Disabled People in the city of Balikpapan, which is an association for disabled people who have an official permit. Currently, 300 people have been registered, consisting of people with feet, people with hands, people with eyes, and people with deafness. People with disabilities have received several trainings such as training in sewing, batik making, hydroponic planting of lettuce, however, from the training that has been attended, not all people with disabilities have the ability and interest in these fields. To provide equal knowledge and skills for people with disabilities in the city of Balikpapan who have no interest in training before, they are given knowledge and skills in the culinary field that are adapted to their conditions. Providing knowledge and skills in making cakes and cookies can be accepted and enthusiastically followed by people with disabilities in the city of Balikpapan by using the local potential that exists in the city of Balikpapan, namely pineapple fruit which is applied in making nastar cakes and Taiwanese cookies. To ensure the quality of post-training products, mentoring and coaching is carried out at the secretariat for persons with disabilities in Balikpapan city by providing raw materials and equipment to carry out production. By providing knowledge and skills in making cakes and cookies, people with disabilities can be empowered and can contribute to society by becoming entrepreneurs and becoming part of MSME actors to improve the family economy and several people who have started businesses by leaving their products even though they are still small shops.

Keywords: disability, ability, enterpreneurship

Full Text:

PDF

References


R. Febrianto, F. Psikologi, U. Ahmad, and D. Yogyakarta, “PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS.”

S. D. Apriliana and E. R. Nawangsari, “Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (sdm) berbasis kompetensi,” Forum Ekon., vol. 23, no. 4, pp. 804–812, 2021.

S. N. Syobah, “PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.”

* Krisnada and S. Widodo, “PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS OLEH DINAS SOSIAL KOTA KEDIRI,” 2019.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.