Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

Agus Sugianto, Andi Marini Indriani

Abstract


Abstract

 

One of the structural elements contained in buildings whose function is load bearing beam bending. Load supported include live load, load plate, heavy walls and his own heavy beams. Detained horizontal load is the force created by the earthquake and wind loads. Beams according to layout and function consisting of beam and joist. The goal in research  was to determine the effect of the ratio of a (high block compressive stress) and d (effective height of the beam) to beam bending and acquiring dimensional concrete beam reinforcement single-section more effectively to the flexural strength and deformation of the ratio a (high beam compressive stress)/d (effective height of the beam).

With the purposes of research to determine the effect of the ratio a/d beam to bending by type of beam collapse in accordance with SNI 2847-2002, then the model of the test object consists of a block of concrete the size 70x150x1200 mm. 3 specimen, concrete blocks the size 70x150x1400 mm. 3 specimen, concrete blocks the size 70x150x1600 mm. 3 specimen. The test results are analyzed to Vertical Load, Moment and Deformation.

The influence of the ratio a/d to the reinforcement of concrete beam flexural strength of a single load (P), Moment (M) if the deformation is getting smaller, the greater the deflection. The greater the ratio a/d will make concrete beam flexural strength diminishing, it is seen from the average value of deformation decreases, so all the most optimal specimen is a model specimen BL.MM.1. The influence of the ratio a / d to the amount of deformation of the specimen visible BL.MM.1 with BL.MM.2, with the addition of the ratio a/d at 2:38 mm specimen is deformed by 0.038 mm. BL.MM.3 BL.MM.1 models with the addition of the ratio a/d of 4.76 mm specimen is deformed by 0.040 mm.

 

Keywords: block the compressive stress, concrete beam, ratio a/d

.

Abstrak

Salah satu elemen struktur yang terdapat dalam bangunan adalah balok yang fungsinya menahan beban lentur. Beban yang didukung meliputi beban hidup, beban plat, berat tembok dan berat sendiri balok. Beban horisontal yang ditahan adalah gaya yang ditimbulkan oleh beban gempa dan angin. Balok menurut letak dan fungsinya terdiri dari balok induk dan balok anak. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio a (tinggi blok tegangan tekan) dan d (tinggi efektif balok) terhadap lentur balok dan memperoleh dimensi balok beton tulangan tunggal dengan penampang yang lebih efektif terhadap kuat lentur serta nilai deformasi terhadap rasio a (tinggi balok tegangan tekan) /d (tinggi efektif balok).

Sesuai tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rasio a/d balok terhadap lentur berdasarkan jenis keruntuhan balok sesuai dengan SNI 2847-2002, maka model benda uji terdiri dari balok beton dengan ukuran 70x150x1200 mm. 3 benda uji, balok beton dengan ukuran 70x150x1400 mm. 3 benda uji, balok beton dengan ukuran 70x150x1600 mm. 3 benda uji. Hasil pengujian tersebut dianalisa terhadap Beban Vertikal, Momen dan Deformasi.

Pengaruh dari besarnya rasio a/d terhadap kuat lentur balok beton tulangan tunggal dengan beban (P), Momen (M) jika deformasi yang terjadi semakin kecil maka defleksi semakin besar. Semakin besar rasio a/d akan membuat kuat lentur balok beton semakin berkurang, hal ini terlihat dari nilai rata-rata deformasi yang semakin menurun, sehingga dari semua benda uji yang paling optimal adalah model benda uji BL.MM.1. Pengaruh dari  rasio a/d  terhadap besarnya deformasi terlihat dari benda uji BL.MM.1 dengan BL.MM.2, dengan penambahan rasio a/d sebesar 2.38 mm benda uji mengalami deformasi sebesar 0.038 mm. Model BL.MM.1 dengan BL.MM.3 penambahan rasio a/d sebesar 4.76 mm benda uji mengalami deformasi sebesar 0.040 mm.

 

Kata kunci: blok tegangan tekan, balok beton, rasio a/d


Keywords


block the compressive stress, concrete beam, ratio a/d

Full Text:

PDF

References


Badan Standarisasi Nasional, SK-SNI 03-2847-2002. Standar Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan Dirjen Cipta Karya Departeman Pekerjaan Umum Peraturan Beton Indonesia, 1971

Dipohusodo (1996),Struktur Beton Bertulang

Wang dan Salmon (1993). Disain Beton Bertulang. Diterjemahkan oleh Binsar Hariandja.




DOI: https://doi.org/10.32487/jtt.v5i1.220

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JTT (Jurnal Teknologi Terpadu) has been indexed by:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Web
Analytics

JTT Visitor Stats