Penggunaan Pasir Samboja dan Kerikil Dari Palu Sebagai Bahan Pembuatan Beton Normal
Abstract
Abstract
This research used material consist of Samboja’s sand, gravel of Palu and Gresik’s Portland cement Type I . Mix design was fixed with water cement ratio (w/c) 0,4 ; 0,5 ; 0,6 with slump value are defined of 6 + 2 cm and 12 + 2 cm. With test type of compressive strength by code SNI 03-1974-1990 and water absorption test by code SNI 03-2914-1992. Test result of indicates that Samboja’s sand to have fineness modulus (FM) 1,052; 2,593 of SSD specific gravity; 1,476 of bulk density; 2,010% of absorption; 4,83% of clay and other fine material, 102,66 ppm (0,010266%) of salt content and 62,27 ppm(0,006227%) of chloride ion. Gravel of Palu has fineness modulus (FM) 6,633 ; 2,6070 of SSD specific gravity ; 1,587 of bulk density ; 2,114% of absorption and 15,64 ppm (0,001564%) of chloride ion. Ratio of fines aggregate and coarse aggregate to this research is 30% : 70%. Concrete with water cement ratio (w/c) 0,4 with cement content 487,5 kg/m3 and 512,5 kg/m3 is respectively, have average compressive strength 51,263 MPa and 45,452 MPa, for water cement ratio (w/c) 0,5 with cement content 345,02 kg/m3 and 393,25 kg/m3 is respectively, have average compressive strength 42,613 MPa and 32,242 MPa , while for water cement ratio(w/c) 0,6 with cement content 285,71 kg/m3 and 314,18 kg/m3 is respectively, have average compressive strength 26,639 MPa and 32,714 MPa. The result of this research Modulus of Elasticity of concrete formula . The ratio of concrete compressive strength of 3,7 and 28 days age was 51%, 75% and 100%. Generally, the conclusion is Samboja’s sand and gravel of Palu it is appropriate as normal concrete material.
Keyword : Samboja’s sand, gravel of Palu, normal concrete, compressive strength
Abstrak
Dalam penelitian ini bahan yang digunakan adalah pasir Samboja Kutai Kertanegara, kerikil asal Palu dan semen Portland Type I merk Gresik. Rancangan adukan ditetapkan dengan nilai faktor air semen 0,4 ; 0,5 ; 0,6 dengan nilai slump 6 + 2 cm dan 12 + 2 cm. Dengan metode pengujian kuat tekan menurut SNI 03-1974-1990 dan kekedapan beton dilakukan dengan pengujian serapan air menurut SNI 03-2914-1992 . Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasir Samboja mempunyai nilai modulus halus butir (mhb) 1,052; berat jenis SSD 2,593; berat satuan 1,476; daya serap air 2,010%; kandungan lumpur 4,83%, kandungan garam 102,66 ppm(0,010266%) dan kandungan ion khlorida 62,27 ppm(0,00627%). Kerikil asal Palu mempunyai modulus halus butir 6,633 ; berat jenis SSD 2,6070; berat satuan 1,587; daya serap air 2,114% dan kandungan ion khlorida 15,64 ppm(0,001564%). Perbandingan agregat halus dan agregat kasar dalam penelitian ini adalah 30% : 70%. Beton dengan fas 0,4 dengan kandungan semen berturut-turut 487,5 kg/m3 dan 512,5 kg/m3 mempunyai kuat tekan rata-rata 51,263 MPa dan 45,452 MPa, untuk fas 0,5 dengan kandungan semen berturut-turut 345,02 kg/m3 dan 393,25 kg/m3 memiliki kuat tekan rata-rata 42,613 MPa dan 32,242 MPa , sedangkan untuk fas 0,6 dengan kandungan semen berturut-turut 285,71 kg/m3 dan 314,18 kg/m3 mempunyai kuat tekan rata-rata 26,639 MPa dan 32,714 MPa. Dari hasil penelitian ini diperoleh rumus elastisitas beton . Laju kenaikan kuat tekan beton pada umur 3,7 dan 28 hari adalah 51%, 75% dan 100%. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pasir Samboja dan kerikil asal Palu layak dijadikan bahan beton normal.
Kata kunci : pasir Samboja, kerikil asal Palu, beton normal, kuat tekan
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.