Pemanfaatan Silika (SiO2) dan Bentonit sebagai Adsorben Logam Berat Fe pada Limbah Batik
Abstract
Industri batik merupakan industri yang potensial dari proses awal hingga proses penyempurnaan diindikasikan penggunaan bahan kimia yang mengandung unsur logam berat. Hasil buangan limbah batik masih mengandung logam berat salah satunya Fe.Kandungan Fe yang tinggi dalam air limbah dapat mencemari lingkungan perairan apabila dibuang ke sungai atau saluran irigasi. Proses adsorpsi merupakan teknik pemurnian dan pemisahan yang efektif dipakai dalam industri untuk mengurangi ion logam berat dalam air limbah. Silika memiliki gugus aktif Si-O-Si dan Si-OH yang dapat digunakan sebagai adsorben logam Fe. Silika bersifat inert, mempunyai sifat adsorpsi dan pertukaran ion yang baik, mudah dimodifikasi dengan senyawa kimia tertentu, kestabilan mekanik dan termal tinggi, serta dapat digunakan untuk prekonsentrasi atau pemisahan analit karena proses pengikatan analit pada permukaan silika bersifat reversible. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui waktu pengadukan yang optimal pada adsorben silika dalam mengadsorpsi logam Fe yang terkandung dalam limbah batik desa Sudagaran, Banyumas.Terdapat empat sampel yang diuji dengan metode AAS masing-masing volumenya 400 mL dan berwarna coklat kemerahan. Sampel 1 belum dilakukan adsorpsi silika atau sebagai kontrol. Sampel 2, 3, dan 4 diadsorpsi silika dengan massa yang sama namun diberi perlakuan variasi waktu. Sampel 2, 3, dan 4 diaduk dengan variasi waktu berturut-turut 20, 40, dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pengadukan 40 menit merupakan waktu yang optimal untuk silika dalam mengadsorbsi logam Fe. Terjadi penurunan kadar Fe dari 0,287 ppm menjadi 0,145 ppm. Sedangkan dengan bentonit terjadi penurunan kadar Fe dari 0,939 ppm menjadi 0,912 ppm.
Kata kunci: logam berat, limbah batik, adsorpsi
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Kementrian Perindustrian. http://www.kemenperin.go.id/artikel/15310/Batik-Indonesia-Makin-Mendunia. Diakses pada 30 April 2017.
Setyaningsih, P. 2006. Penyisihan Warna dan Biodegradasi Organik Limbah Pewarna Batik Menggunakan Reaktor Kontinyu Fixed-Bed Anaerob-Aerob. Bandung: Publisher.
Connel, D.W., dan Miller, G.J. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Jakarta: UI-Press.
Pradhan, S., Shukla, S.S., Dorris, K.L. 2005. Removal of Nickel from Aqueous Solution using Crab Shell, Journal of Hazardous Material B125 (2005) 201-204.
Balittan. 2009. Jerami dapat Mensubstitusi Pupuk KCl. Warta Penelitian dan Pengembangan. 31(1).
Stum, W., dan Morgan, J.J. 1996. Aquatic Chemistry. New York: John Wiley and Sons Inc.
Syuhada, R.Wijaya, Jayatin, dan S. Rohman. 2009. Modifikasi Bentonit (clay) Menjadi Organoclay dengan Penambahan Surfaktan. Jurnal Nanosains & Nanoteknologi 2(1):48-51.
Wijaya, K., I. Tahir dan N. Haryanti. 2005. Sintesis Fe2O3-Monmorillonite dan Aplikasinya sebagai Fotokatalis untuk Degradasi Zat Pewarna Congo Red. Indonesian Journal of Chemistry 5(1): 41−47.
Putra, D.E., Astuti, F.P., Suharyadi, E. 2014. Studi Penurunan Kadar Logam Besi (Fe) pada Limbah Batik dengan Sistem Purifikasi Menggunakan Adsorben Nanopartikel Magnetik (Fe3O4). Prosiding Pertemuan Ilmah XXVIII HFI Jateng dan DIY, 250-252.
Pyrzynska, K., Wierzbicki, T. 2005, Analytical Sciences, 21, 951-954.
Mahmoud, M.E., Osman, M.M., Amer, M.E. 2000. Selective Preconcentration and Solid Phase Extraction of Mercury (II) from Natural Water by Silica Gel- Loaded Dithizone Phases. Analytica Chimica Acta, 415(1): 33-40.
DOI: https://doi.org/10.32487/jst.v3i2.257
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
View My Stats