Pengembangan Infrastruktur Air Baku Kota Balikpapan
Abstract
Krisis air baku di kota Balikpapan masih menjadi sumber permasalahan kota sampai saat ini. Kebutuhan air bersih masyarakat kota yang berjumlah ± 689.000 jiwa belum sepenuhnya terlayani, baru mencakup 82% dari jumlah penduduk. Selain permasalahan defisit air yang cenderung meningkat setiap tahunnya, penurunan kualitas air akibat pencemaran serta tingkat kebocoran pada sistem suplai air baku juga masih tinggi.Beberapa alternatif pengembangan infrastruktur air baku yang dapat dipilih untuk mengatasi permasalahan krisis air baku di kota Balikpapan yaitu(1) dengan membangun embung, bendungan dan penampungan lainnya dengan total 830 lt/det, (2) pengambilan interkoneksi antar DAS antara lain dari Bendungan Samboja di Kabupaten Kukar sedesar 100 lt/det dan dari Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 1.500 lt/det sehingga total pengambilan yang dapat di suplai ke kota Balikpapan sebesar 1.600 lt/det. (3) Inovasi pengadaan sumber air baku dengan proses daur ulang (Recycling). Pengambilan keputusan terhadap alternatif yang dipilih harus melalui proses uji kelayakan yang memenuhi kriteria manfaat teknis dan lingkungan, manfaat sosial ekonomi dan manfaat finansial.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim, 2006, Master Plan PDAM Kota Balikpapan
Anonim. 2006, Master Plan Drainase Kota Balikpapan, Dinas Pekerajaan Umum Kota Balikpapan.
Balai Keamanan Bendungan, Ditjen Sumber Daya Air, 2003. Pedoman Inspeksi Keamanan Bendungan. Januari 2003
DR.IR.Adhi Suyanto M.Sc,dkk., 2003, Ekonomi Teknik Proyek Sumber Daya Air PT. Mediatama Saptakarya, Jakarta.
Husein Umar, 2000, Studi Kelayakan dalam Usaha dan Bisnis
Hudson, W.R., Haas, R., Uddin, W., 1997,Infrastructure Management
Moch. Ichsan, dkk, 1998, Analisis Studi Kelayakan dan Investasi
DOI: https://doi.org/10.32487/jtt.v5i2.275
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JTT (Jurnal Teknologi Terpadu) has been indexed by:
|
|
|
|
|
|
|
|
|