ANALISIS PENYEBAB CACAT MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT AND ANALYSIS (FMEA) PADA PRODUK DARK COMPOUND DENGAN PENDEKATAN METODE KAIZEN UNTUK MEMPERBAIKI SISTEM PRODUKSI STUDI KASUS PT. XYZ

Achmad Paisal, Babay Jutika Cahyana

Abstract


Pengendalian kualitas produksi adalah salah satu aspek yang paling penting dalam keberhasilan suatu proses produksi, didalam pengamatan ini bertujuan untuk menganalisis penyebab terjadinya kegagalan maupun cacat yang terjadi padaproses produksi cokelat dark compound. Metode failure mode and effect analysis (FMEA) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab cacat pada proses produksi dan menggunakan pendekatan kaizen yaitu konsep 5W+1H, dari hasil pengamatan yang didapat adalah jenis cacat paling besar pada proses produksi dark compound yaitu hasil viscositas yang tidak masuk dalam standar sebesar 35,14% yang paling besar disebabkan oleh incoming raw material baru yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan proses suhu mixing pada mesin yang tidak stabil. Oleh karna itu diberikan usulan perbaikan dengan melakukan trial bahan baku dengan bahan baku yang sama dan dilakukan penjadwalan serta pengecekan suhu mesin secara berkala.

Kata kunci: failure mode and effect analysis (FMEA); kaizen; fishbone diagram

ANALYSIS OF THE CAUSES OF DISABILITY USING FAILURE MODE EFFECT AND ANALYSIS (FMEA) METHODS ON DARK COMPOUND PRODUCTS USING KAIZEN APPROACH TO IMPROVE THE CASE STUDY PRODUCTION SYSTEM OF PT. XYZ

Production quality control is one of the most important aspects in the success of a production process. This observation aims to analyze the causes of failure or defects that occur in the dark compound chocolate production process. The failure mode and effect analysis (FMEA) method is a method used to identify the causes of defects in the production process and uses the kaizen approach, namely the 5W+1H concept, the observations obtained are the biggest defects in the dark compound production process, namely the viscosity results that are not included. In the standard amounting to 35,14%, the biggest was due to new incoming raw material that was not in accordance with the specifications and the mixing temperature process on the unstable machine. Therefore, a recommendation is given to improve by conducting a trail of raw materials with the same raw material and scheduling and checking the engine temperature regularly.

Keywords:failure mode and effect analysis (FMEA); kaizen ; fishbone diagram



Full Text:

PDF

References


A. Suherman and B. J. Cahyana, “Pengendalian Kualitas Dengan Metode Failure Mode Effect And Analysis ( FMEA ) Dan Pendekatan Kaizen untuk Mengurangi Jumlah Kecacatan dan Penyebabnya,” Semin. Nas. Sain dan Teknol., pp. 1–9, 2019.

M. dan M. N. Haming, Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan Jasa – Buku 1. Jakarta, 2011.

M. Produk, C. Pada, and P. T. Berlina, “Aplikasi Metode Seven Tools Dan Analisis 5W + 1H Untuk,” 2015.

D. W. Ariani, Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta, 2004.

L. Nanda, L. P. S. Hartanti, and J. K. Runtuk, “Analisis Risiko Kualitas Produk dalam Proses Produksi Miniatur Bis dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis pada Usaha Kecil Menengah Niki Kayoe,” J. Gema Aktual., vol. 3, no. 2, pp. 71–82, 2014.

B. R. Heizer J, Manajemen Operas. Jakarta, 2005.

I. Smalley A, toyota Kaizen Methods. Jakarta, 2011.

Ekoanindiyo FA, “Pengendalian Kualitas Menggunakan Pendekatan Kaizen,” J. Manaj., pp. 1–10, 2013.

Ferdiansyah H., “Usulan Rencana Perbaikan Kualitas Produk Penyangga Duduk Jok Sepeda Motor Dengan Pendekatan Metode Kaizen (5W+1H) Di PT EKAPRASARANA,” J. Manaj., pp. 1–10, 2011.

Paramita PD, “Penerapan Kaizen Dalam Perusahaan,” J. Manaj., pp. 1–11, 2012.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.