PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN LENTUR BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KABUPATEN KUTAI BARAT TERHADAP AGREGAT PALU

Agnesia Resti, M. Hidayat, Insan Kamil

Abstract


Kebutuhan agregat untuk material beton di Kalimantan Timur sebagian besar berasal dari luar daerah, salah satunya dari daerah Palu. Sedangkan masyarakat di Kabupaten Kutai Barat seringkali memanfaatkan material lokal sebagai bahan beton yaitu, agregat kasar dari daerah Muara asa dan agregat halus dari daerah Keay. dikarenakan ketersediaan material tersebut masih banyak. Oleh karena perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan material lokal yang ada di daerah Kalimantan Timur saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan membandingkan penggunaan material daerah Palu dengan material kombinasi daerah Kutai Barat. Benda uji yang berbentuk silinder beton dengan ukuran 10 cm x 20 cm dan kuat lentur beton yang digunakan berbentuk balok dengan ukuran 60 cm x 15 cm x 15 cm. Pembuatan mix design  menggunakan metode SNI serta umur beton 7 hari dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan variasi Palu dan Palu mendapatkan hasil optimum yaitu 16,04 MPa (7 hari) dan 20,7 MPa (28 hari). Dan kuat lentur beton mendapatkan hasil optimum pada variasi Muara Asa dan Keay 3,62 MPa (28 hari).

Kata kunci : Material Lokal, Kuat Tekan Beton, Kuat Lentur Beton


COMPARISON OF CONCRETE COMPRESSSIVE AND FLEXIBLE
STRENGTH USING AGGREGATE IN WEST KUTAI TOWARD PALU AGGREGATE

The aggregate demand for concrete materials in East Kalimantan mostly comes from outside the region, one of which is from the Palu area. Meanwhile, people in West Kutai Regency often use local materials as concrete materials, namely, coarse aggregate from the Muara Asa area and fine aggregate from the Keay area. Due to the availability of the material is still a lot. Therefore, it is necessary to conduct research on the use of local materials in the East Kalimantan area at this time. This study aims to determine the compressive strength of concrete by comparing the use of materials from the Palu area with a combination of materials from the West Kutai area. The test object is in the form of a concrete cylinder with a size of 10 cm x 20 cm and the flexural strength of the concrete used is in the form of a beam with a size of 60 cm x 15 cm x 15 cm. Making mix designs using the SNI method and the age of concrete is 7 days and 28 days. The results showed that the compressive strength of the Palu and Palu variations obtained optimum results, namely 16.04 MPa (7 days) and 20.7 MPa (28 days). And the flexural strength of the concrete got optimum results at variations of Muara Asa and Keay 3.62 MPa (28 days).

Keywords: Local Material, Concrete Compressive Strength, Concrete Flexural Strength


Full Text:

PDF

References


S. P. A. Wardhani, S. Jepriani, and T. E. Sutarto, “Perencanaan kuat tekan beton ramah lingkungan dengan menggunakan agregat lokal lebak cilong dan abu sekam padi,” vol. IX, no. 1, pp. 7–13, 2017.

D. K. Ciptasari, F. A. Noor, and B. Haryanto, “Pengaruh penambahan abu sekam padi terhadap kuat tekan beton dengan agregat kasar koral long iram dan agregat halus pasir mahakam,” J. Teknol. Sipil, vol. 1, no. 2, pp. 50–56, 2017.

A. Aditiya, “Pemanfaatan agregat halus lokal sebagai alternatif pengganti agregat halus palu sebagai bahan campuran beton,” 2019.

F. N. Abdi, H. Sutanto, and A. Al Fitrah, “Kuat Tekan Beton dengan Rasio Volume 1 : 2 : 3 Menggunakan Agregat di Kalimantan Timur (Senoni, Long Iram, Batu Besaung, Penajam dan Sambera) Berdasarkan SNI 032834-2000,” Semin. Nas. Teknol. V, vol. 1, pp. 182–190, 2019.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia, 1990.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, SNI 03-4804-1998 Metode Pengujian Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 1998.

Badan Standar Nasional Indonesia, SNI 1969:2008 Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia, 2008.

Badan Standar Nasional Indonesia, SNI 1970:2008 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia, 2008.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, Sni 2417-2008 Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 2008.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, Sni 1971:2011 Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 2011.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, SNI 03-4141-1996 Metode pengujian gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat, vol. 16, no. 16. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia, 1996.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, SNI 03-6826-2002 Metode Pengujian Konsistensi Beton Normal Semen Portland Dengan Vicat Untuk Pekerjaan Sipil. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 20002.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, SNI 03-6827-2002 Metode Pengujian Waktu Ikat Awal Semen Portland Menggunakan Alat Vicat Untuk Pekerjaan Sipil. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 2002.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, SNI 15-2531-1991Metode Pengujian Berat Jenis Semen. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 1991.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, SNI 15-2530-1991 Semen Portland, Metode Pengujian Kehalusan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 1991.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, SNI 1974:2011 Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 2011.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, SNI 03-4431-1997 Metode Pengujian Kuat Lentur Normal Dengan Dua Titik Pembebanan, vol. 21, no. 3. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 1997.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.