PENGARUH REMBESAN LEACHATE BERDASARKAN GEOLISTRIK RESISTIVITAS TERHADAP KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR TPA BULUSAN BANYUWANGI

Zulis Erwanto, Akhmad Afandi, Nungki Rigen P, M Danu Tirto

Abstract


Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan baik dari hewan, manusia dan tumbuhan yang dibuang ke alam dalam bentuk padatan, cairan maupun gas. TPA Bulusan merupakan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah di Kabupaten Banyuwangi yang memiliki luas lahan 1,5 Hektar dan dapat menampung sampah ±125-130 m3/hari. Penanganan sampah di TPA Bulusan menggunakan sistem controlled landfill, biasanya terdapat rembesan leachate yang dapat meresap ke dalam tanah.Untuk mendeteksi rembesan leachate dengan geolistrik resistivitas, dimana nilai resistivitas air bersih (fresh) 10-100 Ώm, sedangkan nilai resistivitas air tanah yang terkandung air lindi (leachate) berkisar dibawah 10 Ώm. Metode yang digunakan adalah Konfigurasi Wenner (Lateral Mapping) dan Konfigurasi Schlumberger (Vertical Sonding).Analisis kualitas air tanah menggunakan metode STORET, Indeks Pencemaran (PI) dan Indeks Kualitas Air (IKA).Letak akumulasi lindi hasil interpretasi Konfigurasi Wenner (Mapping) menyebar pada kedalaman dari 2,50 – 24,9 meter pada lapisan pasir tuffaan dan pasir tuffaan sedikit gravel dengan nilai resistivitas 6,0 – 29,1 Ώm. Pada metode Konfigurasi Schlumberger (sonding), letak akumulasi leachate terdapat pada kedalaman 57,5 – 69,2 meter yang diduga terjadinya intrusi air laut dan diindikasi terdapatnya leachate dengan nilai resistivitas 0,0273 Ωm. Berdasarkan metode STORET, PI dan IKA pada radius 50, 100, dan 250 m dari lokasi TPA terindikasi tercemar ringan. Sedangkan untuk sample S3 radius 150 m dan S4 radius 200 m dari lokasi TPA kearah timur laut diindikasikan air tanah telah terkontaminasi oleh rembesan leachate dengan predikat Cemar Sedang sampai Buruk. Perlu adanya pengolahan air tanah menjadi air bersih sebagai bentuk penanggulangan pencemaran leachate terhadap air tanah

Full Text:

PDF

References


Datunsolang, F., Gerald, T., As’ari. “Identifikasi Rembesan Limbah Cair Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner-Schlumberger Studi Kasus TPA Sumompo, Manado”.Jurnal Ilmiah Sains Vol. 15 No. 2. (2015) :167-172.

Effendi, Hefni. “Simulasi Penentuan Indeks Pencemaran dan Indeks Kualitas Air (NSF-WQI)”. Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta. (2015)

Loke MH, Barker RD. “Practical Techniques for 3D Resistivity Surveys and Data Inversion. Geophy”. Prosp., 44 (1996): 499-524.

Menteri Negara Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Jakarta. (2003)

R., Dewi. 2016. “Penentuan Parameter Dan Kurva Sub Indeks Dalam Penyusunan Indeks Kualitas Air”. Puslitbang-Kualitas dan Laboratorium Lingkungan KLHK. Tanggerang, Ecolab Vol. 10 No. 2 Juli (2016) : 47–102.

Radar Banyuwangi, "radarbanyuwangi jawapos," 5 September 2016. [Online]. Available: http://radarbanyuwangi.jawapos.com/read/2016/09/05/1958/tpa-bulusan-tambah-lahan-28-hektare.

Rakhmanto, Fajar. “Modul Geolistrik Resistivitas (Edisi Revisi 1)”.Geosentris Nusantara Consultan, Malang. (2016).

Telford, W.M., Geldart, L.P., Sheriff, R.E. Applied Geophysics 2nd Edition. Cambridge University Press, New York. (1990).

Wuryantoro. “Aplikasi metode geolistrik tahanan jenis untuk Menentukan letak dan kedalaman Aquifer air tanah (Studi Kasus di Desa Temperak Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah”, Universitas Negeri Semarang. (2007)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.